selamat datang di blog saya

Selasa, 05 November 2013

Google APP Engine (GAE)

Google APP Engine (GAE) adalah salah satu contoh PaaS (Platform as a Service). GAE menyediakan sekumpulan API (Application Programming Interface) lengkap dalam bentuk SDK yang bisa didownload secara bebas. Selain itu, produk GAE sendiri juga bebas untuk digunakan alias gratis tetapi dengan batasan-batasan sumber daya (resources) yang diberikan pada versi gratisnya. Meskipun begitu dalam beberapa hal tertentu, resources yang tersedia ini sudah mencukupi. Jika anda membutuhkan tambahan resources, ada biaya yang akan ditagihkan. Jenis sumber daya yang dibatasi didalam GAE adalah pada storage, bandwidth dan waktu operasional dari aplikasi tersebut (dihitung per jam). Saat ini, untuk menggunakan GAE, anda dapat menggunakan dua macam bahasa pemrograman, yaitu JAVA dan PHYTON. Teknologi Java yang umum dipakai di GAE adalah Servlet dan JSP.
Keunggulan utama dari GAE antara lain adalah sebagai berikut:
  • Persistent storage, yang dapat diakses dengan query. Persistent storage dalam GAE ada tiga macam: App Engine DataStorage (schemaless), Google Cloud SQL dan Google Cloud Storage.
  • Dynamic web Serving.
  • Dapat secara otomatis skalabilitasnya dan load balancing.
  • Untuk para developer dalam mensimulasikan GAE pada local machine mereka sehingga tidak harus selalu online.
  • Memiliki task queue yang memungkinkan aktifitas kerja diluar scope dari sebuah web request.
Selain itu, setiap aplikasi yang berjalan didalam GAE akan di-sandboxing, dimana lingkungannya terkunci untuk menghindari gangguan pada aplikasi GAE lainnya. Batasan ini juga memungkinan App Engine untuk mendistribusikan web request dari sebuah aplikasi ke server-server yang lain. Sistem sandbox mengunci aplikasi kita pada dalam sebuah lingkungannya sendiri dan tidak terikat pada hardware, sistem operasi dan lokasi dari server dimana aplikasi tersebut akan dijalankan.
sepertinya cukup sekian artikel saya kali ini tentang Google App Engine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar